Tuesday, April 21, 2015

BUDI DAYA KROTO TANPA POHON



Cara Budidaya Kroto Tanpa Pohon


Kroto atau yang lebih sering dikenal dengan anakan (telur) semut rangrang (semut merah) adalah makanan utama bagi banyak spesie burung, terutama burung peliharaan yang sering diikutkan dalam lomba kicauan burung. Kroto merupakan makanan terbaik untuk membuat kicauan burung menjadi semakin nyaring, bagus, dan melengking. Kroto biasanya diperoleh dengan cara mencari di pucuk-pucuk pohon. Sarang semut merah memang terletak dipohon dan terbuat dari daun-daun pohon yang seakan dijahit satu sama lain membentuk bola dengan rongga ditengah. Semut merah biasanya mempunyai beberapa sarang dalam satu pohon untuk keseluruhan koloni. Sarang utama biasanya terletak di pusat pohon dan ada beberapa sarang-sarang kecil bagi semut pekerja. Sementara sarang utama untuk tempat tinggal ratu semut yang berjumlah 4-6 ekor per koloni. Untuk mencari sarang semut merah sekarang agak susah karena pohon-pohon sering dipotong untuk berbagai keperluan, padahal kroto mempunyai nilai ekonomis tinggi.
Potensi Ekonomis Budidaya Kroto
Dipasaran kroto dijual paling murah 45 ribu/Kg, padahal dalam 10 hari 1 koloni semut merah bisa menghasilkan sampai 1Kg kroto. Bisa dibayangkan berapa keuntungan yang bisa  didapat jika kita bisa tahu cara ternak semut merah penghasil kroto. Tentu saja kita tidak bisa menggantungkan pada pohon untuk memperoleh kroto yang kita inginkan, oleh sebab itu kita harus mempelajari cara budidaya kroto tanpa pohon. Bukanlah hal yang mustahil untuk melakukan hal tersebut karena  sebenarnya semut merah membutuhlan pohon hanya untuk membuat sarang. Jadi jika kita bisa melakukan penangkaran semut merah tanpa pohon, maka ada banyak untuk ekonomis yang menunggu kita.
Langkah-Langkah Berternak Semut Merah
Untuk berternak semut merah dengan sukses ada banyak tips yang bisa anda gunakan. Tips-tips merawat tersebut biasanya bisa didapat dari majalah pertanian seperti majalah trubus atau bisa juga anda dapatkan dari internet  yang sebagian besar artikel yang ada adalah tentang cara beternak semut merah. Artikel-artikel tersebut ditulis oleh orang-orang yang ahli dalam hal menangkarkan semut atau para peternak semut yang sudah sejak lama meraup untung dengan mebiakkan semut dan mendapat untung dari menjual kroto. Langkah pertama yang harus anda  lakukan untnuk berternak  semut merah tanpa pohon adalah mempersiapkan sarang semut. Sarang semut bisa dibuat dari banyak benda misalnya Galon air, ember, botol-botol air minum dan sebagainya. Sarang macam ini lebih awet daripada anda membuat sarang dari daun-daun pohon.


Membuat Semut Betah di Sarang Buatan
Yang harus anda perhatikan bahwa sarang yang anda buat harus bersih dari berbagai serangga dan bersih dari kotoran sehingga sebaiknya anda mencuci terlebih dahulu calon sarang semut tersebut dan dijemur. Sarang sebaiknya diberi sedikit dedaunan untuk memberi rasa nyaman kepada semut yang akan bersarang. Setelah sarang siap maka yang harus anda lakukan adalah mencari sarang semut merah dan memotongnya. Teknik beternak semut semacam ini sudah cukup populer dan setelah dipotong maka dahan tersebut dimasukkan kedalam sarang baru. Untuk memastikan semut mau bersarang, maka anda harus menyediakan makanan yang disukai semut merah yaitu daging, hewan kecil, cairan manis. Daging yang diberikan bukan dalam bentuk potongan namun cukup tulang-tulang sisa makanan anda. Setelah semut sudah nyaman bersarang maka anda cukup merawatnya dengan telaten agar produksi kroto cepat dan jumlahnya banyak. Cara memelihara semut merah tidak susah, asal makanan cukup bagi mereka, maka jumlah kroto yang dihasilkan akan banyak.
Memelihara Kroto
Untuk mendapatkan hasil kroto yang banyak maka cara budidaya yang baik harus anda ketahui. Jangan biarkan ada musuh semut datang kesarang seperti tikus, kecoa, serangga pemakan semut dan sebagainya. Letakkan sarang semut pada tempat yang cukup sinar matahari dan mempunyai sirkulasi udara yang cukup baik. Pantau setiap hari jumlah makanan yang tersedia. Pastikan semut tidak pernah kehabisan makanan agar mereka tidak mencoba kabur dari tempat anda memelihara mereka.
Memanen Kroto
Teknik budidaya semut merah selanjutnya adalah memanen kroto. Seperti dikatakan diatas, kroto adalah telur semut dan setelah semut merah berhasil anda ternakkan, maka anda bisa memanen kroto setiap sepuluh hari. Perkiraan kasar semut merah menghasilkan sekitar 1Kg kroto setiap sepuluh hari oleh sebab itu anda bisa memanen krotosetiap sepuluh hari. Jumlah keuntungan anda tergantung berapa sarang yang anda punyai untuk berternak semut tersebut. Semakin banyak sarang yang anda punyai maka semakin banyak potensi keuntungan yang anda punyai. Saat memanen, usahakan anda tidak merusak sarang agar anda bisa terus-terusan memanen kroto. Pada saat memanen, sisakan sedikit kroto untuk mempertahankan jumlah semut yang ada disarang sehingga ada regenerasi. Kroto bisa dipanen beberapa kali setelah itu biasanya Ratu semut akan mati dan proses produksi kroto akan terhenti kecuali koloni semut yang anda piara mampu mempunyai ratu baru lagi.




BEBERAPA METODE TERNAK SEMUT RANGRANG
Dalam Berternak semut rangrang ada beberapa metode,namun sebagian besar pensuplay Kroto masih menggunakan metode lama (tradisional) adapun metode-metode itu adalah :
1. Metode tradisional
Dalam metode ini hampir tidak ada campur tangan manusia secara langsung. Semut dibiarkan berkembang biak sendiri dan manusia hanya mengambil hasilnya. Contohnya; yang sekarang banyak dilakukan oleh pemetik kroto. Dia hanya mencari pohon yang ada sarang semutnya dan mengambil kroto yang ada. Kadang dapat banyak tetapi sering hanya mendapat sedikit hasil per sarang semut rangrang. Jika sarang sudah diambil maka dia harus mencari sarang yang baru agar memperoleh kroto lagi.
Kelebihannya:
Tidak perlu repot-repot mengurusinya
Tanpa perlu memberi makan
Tempat sudah tersedia di alam
Kekurangannya:
Hasil tak dapat diprediksi/perkirakan sebelumnya
Masih terpengaruh oleh kondisi cuaca alam
Sulit untuk berkembang biak
masih Harus mencari ke Hutan hutan
2. Metode Semi Tradisionil
Didalam metode ini sudah ada campur tangan manusia. Tetapi hanya sedikit, karena hampir sebagian besar masih menggantungkan alam untuk kelestarian dari semut rangrang. Biasanya yang menggunakan metode ini adalah para pekebun yang memanfaatkan semut untuk menjaga pohonnya agar tidak diserang hama tanaman. Pekebun memberi jalan agar semut pindah dan berkembang ditempat yang baru atau yang diinginkan pekebun. Selain itu pekebun juga memberi makan semut dengan sisa-sisa dapur. Dengan metode ini hasil sudah bisa diperkirakan dan lebih banyak dari metode tradisionil.
Kelebihannya:
Tempat sudah tersedia di alam
Mengurusnya hanya sambilan


Kekurangannya:
Masih terpengaruh oleh kondisi cuaca alam
Sulit untuk berkembang biak
Memerlukan waktu yang cukup lama agar berhasil
Memerlukan Perhatian Khusus Agar Terhindar dari Predator liar
3. Metode Modern
Didalam metode ternak semut rangrang modern hampir tidak ada campur tangan dari alam. Semut hampir 100% tergantung kepada Peternak dalam hal memperoleh tempat tinggal,makanan Dan Asupan Nutrisi. Bahkan semut beranak pinak sampai turun temurun, belum pernah melihat pohon. Contoh metode ini adalah ternak semut rangrang menggunakan Metode yang Dikembangkan  Kroto Research Institute Budidaya Semut Rangrang mengunakan metode modern.
Kelebihannya:
Tidak memerlukan kebun
Tidak Memerlukan Tempat Luas
Modal Kecil
Biaya Perawatan Kecil
Hasil sudah bisa di prediksi
Masa Panen Bisa Di atur 2 minggu bisa 1 bulan bisa
Tidak tergantung dengan kondisi cuaca / alam
Semut sudah di lokalisasi sehingga tidak pergi kemana-mana
Mudah cara pengelolaannya dan Hasil Panen kroto bersih
Menghasilkan Kroto Kwalitas Super
Macam-macam Media beserta kelebihan dan kekurangan :
5876473646_ba4e011d91       Bambu
KELEBIHAN :
  • Bahan Media Mudah didapat
  • Biaya Pembuatan media kecil
    KEKURANGAN :
  • Koloni Lama dalam beradaptasi
  • Koloni Lama dalam perkembangbiakan
  • Koloni lama dalam perpindahan ke media yang lain
  • hasil telur kroto kecil-kecil
Budidaya-kroto-tanpa-pohon
   Botol Aqua 
             KELEBIHAN :
  • Bahan Media Mudah Didapat
  • Biaya Pembuatan media Kecil
  • Bisa mengunakan Botol Bekas
   KEKURANGAN :
  • Berpotensi Koloni Bersarang Diluar media
  • Cara Pemanenan Sulit
  • Sekali Panen harus Pembibitan dari awal
  • Koloni akan sulit dibudidaya lagi setelah satu kali pemanenan
  • Hasil Produksi Telur Tidak maksimal
  • hanya sekali panen
  • Media sering berpindah-pindah ( Ringan )
  • Koloni suka berpindah-pindah media
Cara-budidaya-kroto1
  Toples 
KELEBIHAN :
  • Bisa mengamati Perkembangan koloni setiap saat
  • Pembuatan Media Bisa mengunakan bahan bekas
  • Biaya pembuatan media kecil
KEKURANGAN :
  • Koloni lama dalam perkembangbiakan
  • koloni lama dalam pembuatan sarang
  • Pelaksanaan panen dan paska panen sangat Sulit
  • Hanya Sekali panen harus melakukan pembibitan dari awal
  • Masa budidaya yang lama berakibat kerugian biaya produksi dan waktu
  • Memerlukan tempat yang luas
  • Berpotensi terjadinya pengembunan,jika hal itu terjadi maka sudah pasti larva dan pupa akan membusuk
  • Kroto yang dihasilkan koloni hanya akan habis untuk membuat sarang ( untuk membuat sarang koloni mengunakan kroto )
CATATAN : BUDIDAYA KROTO MENGUNAKAN MEDIA TOPLES 90 %  PASTI GAGAL !!!
Media Sarang
Bagi peternak pemula informasi tentang Penentuan media sebagai sarana koloni Semut rangrang membuat sarang Dan berkembangbiak sangatlah penting,Demi Untuk mendapatkan Hasil Panen Kroto yang optimal Pemilihan  media Mutlak menjadi syarat utama dalam berbudidaya semut rangrang penghasil kroto ,media yang tepat dan sesuai dengan Karakteristik Semut rangrang, Petani harus memiliki pemahaman mengenai media yang mungkin berbeda-beda dari setiap jenisnya.disini penulis hanya focus pada budidaya semut rangrang mengunakan pipa pvc ( paralon ) karena berdasarkan pengalaman penulis selama beberapa tahun berbudidaya semut rangrang penghasil kroto media yang paling tepat dan efektif adalah paralon.
  1. Untuk proses penebaran Bibit mengunakan media PVC ( Paralon ) petani tidak perlu repot-repot  melakukan penangganan yang berlebihan,seperti jika mengunakan stoples harus menutup dulu lobang yang dibuat mengunakan solder untuk tujuan akses keluar masuk koloni dengan mengunakan lakban,dan menunggu beberapa jam agar koloni beradaptasi dengan media.tetapi jika mengunakan pipa pvc ( paralon ) petani hanya tinggal menata pipa-pipa yang sudah dipotong tadi ke flock/ rak dan bibit langsung ditebar diatas rak.
  2. Hasil produksi telur kroto yang dihasilkan mengunakan pvc lebih banyak dan lebih padat,jika dibandingkan mengunakan media lain.
  3. Koloni sangat betah dan merasa nyaman sehingga Perkembang biakan koloni sangat cepat dikarekan media berwarna gelap,
  4. Koloni jarang berpindah sarang/media sehingga hasil produksi telur optimal
  5. Pasca panen media sanggat mudah untuk dibersihkan
  6. Media bisa bertahan lama dan tidak akan rusak dalam kurun waktu 5-10 tahun masa budidaya.
  7. Media mempunyai berat yang standar sehinga media tidak akan bergeser atau berpindah disaat koloni sudah penuh .
  8. Dalam masa pemanenan media mengunakan pipa pvc sangat mudah dan meminimalisasi kematian koloni pasca panen.
Media Sarang mengunakan pvc ( Paralon ) membuat sarang memiliki intensitas cahaya yang konstan yang disukai semut-Semut produktif intensitas cahaya dalam sarang berkisar 0,01-0,06 lm/m2 .sehinga hasil produksi kroto bisa maksimal.

No comments:

Post a Comment