Resensi Buku Oleh: Zaqila Octaria Ramadhani Hardian
Prioritas Tertinggi Kita Adalah Untuk Melindungi Kemampuan Kita Membuat Prioritas
Zaqila Octaria Ramadhani Hardian
Siswa Kelas X SMAIT Nurul Fajri Cikarang Barat

Judul : Esensialisme (Pentingkan yang penting saja…)
Penulis : GREG McKEOWN
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Cetakan : Kedua – April 2022
Tebal : 341 halaman
Harga Buku : Rp 108.000
Latar Belakang Buku
GREG McKEOWN ialah pembicara, penulis buku terlaris, dan tuan rumah sinar popular. Profilnya telah dimuat di New York Times, Fast Company, Fortune, HuffPost, Politico, dan Inc. dia adalah salah satu blogger yang paling popular di LinkedIn. Wawancara dengannya telah ditayangkan di NPR, NBC, Fox, Steve Harvey, dan banyak lagi. Dia dipilih menjadi Young Global Leader oleh World Economic Forum. Berasal dari London, kini dia tinggal di California bersama istrinya, Anna, dan keempat anaknya.
Sinopsis Buku
Esensialisme adalah suatu disiplin yang diterapkan setiap kali kita berhadapan dengan keputusan tentang apakah harus mengatakan “ya” atau menolak dengan sopan. Esensialisme bicara tentang belajar cara mengerjakan lebih sedikit tetapi lebih baik sehingga kita meraih keuntungan setinggi mungkin pada setiap momen yang berharga dalam hidup kita.
Ada tiga asumsi yang harus ditaklukkan agar dapat hidup dengan cara seorang Esensialis: “Aku harus,” “Ini semua penting,” dan “Aku dapat mengerjakan keduanya.” Ketiga asumsi itu harus diganti dengan tiga kebenaran pokok: “Aku memilih untuk,” “Hanya beberapa saja yang sungguh penting,” dan “Aku dapat mengerjakan yang manapun tetapi tidak semuanya”. Tiga kebenaran pokok itulah logika pokok Esensialisme.
Untuk mencapai tujuan itu para Esensialis juga membutuhkan ruang untuk membebaskan diri agar dapat melihat beberapa hal yang pokok di antara banyak yang remeh. Ruang itu misalnya ruang untuk berpikir dan berfokus, ruang untuk konsentrasi tanpa banyak gangguan, ruang untuk membaca, bahkan tidur 8 jam sehari akan meningkatkan kemampuan kita bereksplorasi dan mengevaluasi opsi-opsi agar dapat melihat beberapa yang esensial di antara banyak hal yang remeh, biasa, atau bahkan bagus. Inilah tahap eksplorasi yang harus dilalui oleh para Esensialis.
Ini bukan strategi manajemen waktu, melainkan sebuah disiplin sistematik yang anda terapkan setiap kali anda berhadapan dengan sebuah keputusan. Dengan memaksa diri menerapkan kriteria lebih selektif untuk yang esensial. Pencarian yang pokok saja memungkinkan kita memegang kendali atas pilihan-pilihan kita sehingga kita dapat memberikan kontribusi setinggi mungkin untuk hal-hal yang sungguh penting.
Keunggulan buku
- Sebuah bacaan esensial bagi siapa pun yang ingin memegang kendali atas Kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan.” ARIANNA HUFFINGTON
- Sungguh sangat membantu… salah satu di antara sedikit buku yang saya buka kembali secara teratur.” TIM FERRISS
- Menyimpan kunci-kunci untuk memecahkan satu di antara teka-teki besar dalam hidup.” ADAM GRANT
Jadi dapat disimpulkan bahwa keunggulan buku ini adalah lebih sedikit tetapi lebih baik, mendengarkan untuk mendapatkan yang esensial, mengkomunikasikan hal yang tepat kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat, dan membuat pekerjaanmu menjadi lebih efektif.
Kekurangan buku
Kekurangan buku ini yang pertama adalah terlalu banyak pilihan, sehingga kita tergoda untuk mengambil semuanya. Kedua, banyaknya tekanan sosial, kita melakukan sesuatu karena tidak enak dengan permintaan orang lain atau disebutnya dengan tidak enakan untuk menolak. Ketiga, kita bisa mendapatkan semuanya. Ingin mendapatkan, ingin memiliki, ingin menjalankan semuanya, padahal waktu dan energi kita terbatas. Indeed we can achieve anything, but not everything.
Rekomendasi
Buku ini layak dibaca, karena mengajarkan beberapa keinginan untuk memegang kendali. Menjadi lebih terkendali dan mengajarkan kita untuk berfikir apa yang seharusnya dilakukan agar tidak terjadi yang tidak diinginkan. Buku ini juga cocok dibaca oleh orang-orang yang sudah bekerja, sedangkan untuk kalangan anak SMP, SMA masih terlalu berat untuk dibaca, tetapi bisa juga belajar untuk masa yang akan datang.
No comments:
Post a Comment